SELAMAT DATANG DI PUSAT INFORMASI PELAYANAN KUA KEDUNGBANTENG

Kami hadir untuk memberikan layanan terbaik dalam urusan informasi layanan keagamaan. Dengan memberikan pelayanan yang ramah, cepat, dan transparan.

Find Out More Purchase Theme

Informasi Pernikahan

Lovely Design

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Great Concept

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Development

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

User Friendly

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Praesent feugiat tellus eget libero pretium, sollicitudin feugiat libero.

Read More

Berita

Apel Pagi

Apel Pagi


 Pada Senin pagi, 26 Agustus 2024 Kantor Urusan Agama (KUA) Kedungbanteng mengadakan apel pagi rutin, kegiatan ini merupakan apel terakhir dibulan agustus, seluruh pegawai KUA Kedungbanteng hadir dalam apel yang dipimpin langsung oleh penyuluh agama slamet riyadi.


Dalam amanatnya slamet riyadi menekankan pentingnya evaluasi kinerja bulanan dan persiapan program kerja dibulan september, mengutip dalam alqur.an surat al zalzalah ayat 8-9 karena apa yang kita kerjakan walaupun sedikit akan bernilai ibadah. Apel ditutup dengan doa bersama untuk kelancaran tugas pelayanan bersama kepada masyarakat.

SULUH BANYU EMAS

SULUH BANYU EMAS

 



Kedungbanteng-Kamis (22/8/2024) Bertempat di Pondok Pesantren Raudlatul Hufadz 2 didesa Kebocoran yang sejuk dengan tenang Kepala Seksi Bimbingan Masarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas memberikan pembinaan, dan penguatan terhadap tugas pokok dan fungsi penyuluh agama islam yang dihadiri oleh penyuluh agama Islam PPPK Kementerian Agama Kabupaten Banyumas.
Disampaikan Kasi Bimas Islam dalam arahannya, secara umum tugas penyuluh adalah melaksanakan dan mengembangkan kegiatan bimbingan/ penyuluhan agama dan mensukseskan program-program pembangunan melalui pintu dan bahasa agama. Program yang terintegrasi dengan pemerintah yang menjadi perpanjangan tangan untuk mensosialisasikan dan melaksanakan pembangunan hingga masyarakat paling bawah.
Dalam Pembinaanya Kasi Bimas Islam Kankemenag Banyumas menyampaikan bahwa tugas pokok penyuluh ada 4 diantaranya adalah:
1. Penyuluh berfungsi sebagai Informatif, penyuluh sebagai tempat memperoleh informasi berkenaan dengan kehidupan keagamaan. 
2. Berfungsi sebagai Edukatif , penyuluh sebagai orang yang diamanahi mendidik dan memberikan pembelajaran kepada umat sejalan dengan ajaran agama.
3. Berfungsi sebagai Advokatif, penyuluh berperan untuk membela kelompok/umatnya dari sasaran ancaman dan gangguan.
4. Berfungsi sebagai Konsultatif, penyuluh sebagai tempat bertanya, mengadu bagi umat untuk penyelesaian masalah.
"Jaman sekarang ini Kepala KUA, dan penyuluh di hadapkan pada masyarakat yang heterogen, perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat dan tidak terbendung lagi, oleh karena itu penyuluh harus melek teknologi untuk menjawab tantangan ini, penyuluh harus akrab dengan media sosial untuk menkonter isu isu miring yang tidak benar, diantaranya hoaxs, ujaran kebencian, sara, radikalisme, intoleransi dan lain sebagianya, untuk mencipatakan kondisi masyarakat yang moderat dalam kehidupan beragama, Ujar Afifuddin
Harapannya mari kita bekerja bersama membangun kebersamaan,dukung program pemerintah bangun sinergitas dengan Steakholder, bersama kita bisa kompak utuh bersatu dan jalankan tugas dengan baik. 
Pada kesempatan ini Afifuddin juga berpesan kepada para penyuluh untuk saling membantu dan menyambut baik dalam menyukseskan program revitalisasi KUA yang di canangkan Menteri Agama, karena KUA merupakan social engineer dan penggerak moderasi beragama di tingkat kecamatan. Ada empat tujuan strategis dari revitalisasi KUA, yang pertama, meningkatkan kualitas umat beragama, yang kedua untuk memeperkuat peran KUA dalam pengelolaan kehidupan beragama, yang ketiga memperkuat program layanan keagamaan, dan yang keempat meningkatkan kapasitas kelembagaan KUA sebagai pusat layanan keagamaan. (Slem_Arriyadh)

APEL SENIN PAGI KUA PUSAKA KEDUNGBANTENG

APEL SENIN PAGI KUA PUSAKA KEDUNGBANTENG


 APEL SENIN PAGI KUA PUSAKA KEDUNGBANTENG

Apel Senin Pagi KUA Pusaka Kedungbanteng Tingkatkan Disiplin Pegawai


Kedungbanteng - Kantor Urusan Agama (KUA) Pusaka Kedungbanteng mengadakan apel pagi rutin. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai KUA dan dipimpin langsung oleh Kepala KUA diwakili Penghulu Sutrisno,  Senin (19/8).


Dalam amanatnya, Pembina apel menekankan pentingnya disiplin dan profesionalisme dalam melayani masyarakat. Beliau juga mengingatkan pegawai untuk selalu menjaga integritas dan meningkatkan kualitas pelayanan.


Apel pagi ini merupakan salah satu upaya KUA Pusaka Kedungbanteng dalam membangun semangat kerja dan memperkuat koordinasi antar pegawai. Kegiatan serupa akan terus dilaksanakan setiap Senin pagi untuk memastikan kinerja optimal KUA dalam melayani masyarakat.



Kemerdekaan, 17 Agustus

Kemerdekaan, 17 Agustus


Kemerdekaan RI

 𝗞𝗘𝗠𝗘𝗥𝗗𝗘𝗞𝗔𝗔𝗡

Sesungguhnya setiap bangsa itu memiliki kematian, dan kematian setiap umat ini adalah hari kelenyapan (hilang) kemerdekaan umat atau bangsa itu sendiri.

Kemerdekaan adalah sebuah karunia Allah, Tuhan Yang Maha pencipta kepada makhluk-Nya, yang diharapkan makhluk itu bisa memanfaatkan dengan baik untuk dirinya sendiri dan orang lain.

Hurriyyah (kemerdekaan) dalam bahasa, berarti “pembahasan” dari segala ikatan. Al-Hurru (orang yang merdeka) adalah lawan Al-‘Ahdu (hamba sahaya), sebab dia (Al-Hurru) bebas dari ikatan perbudakan. Al-Hurru juga berarti “pilihan”. Bisa juga berarti “baik”, jika digabungkan dengan kata Ath-Thin atau Ar-Ramlu. Ramlatun Hurrun artinya: “Pasir yang bagus ditanami”, Ardhum Hurrun artinya “tanah yang bagus”.

Dari uraian makna kata Al-Hurriyyah-tersebut, engkau mengerti, bahwa kata Al-Hurriyyah (kemerdakaan) menunjukkan pengertian suci, bersih, bagus dan kemurnian sesuatu dari hal-hal yang mengotori dan menodainya.

Orang yang merdeka -dalam pengertian baru dan benar-, ialah orang yang murni pendidikannya, bersih jiwanya, berpegang teguh dengan sifat-sifat terpuji, menjauhkan diri dari sifat-sifat tercela, melepaskan diri dari segala bentuk ikatan perbudakan dan melaksanakan kewajiban yang menjadi kewajibannya.

Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah swt. tidak untuk menjadi budak atau hamba orang lain. Tidak untuk menjadi bola yang ditendang ke sana-kemari sesuka hati, dibuat permainan tangan-tangan penguasa, dipermainkan menurut kemauan dan kesenangan hati para pembesar, tetapi manusia diciptakan oleh Allah swt., agar dia bekerja dan beramal, baik secara individu atau kolektif, sesuai hukum Allah yang berlaku, yakni kebebasan atau kemerdekaan.

Anugerah Allah yang besar berupa kemerdekaan ini tidak akan dicabut oleh Allah -dari umat manusia-, kecuali disebabkan rusak jiwa dan mental mereka yang dibuat oleh orang-orang yang zalim. Mereka yang zalim itu, tidak membiarkan mereka (bangsa yang hendak dijajah) mencurahkan hatinya dengan ilmu pengetahuan. Sebab mereka tahu benar, bahwa ilmu yang benar itu justru akan menunjukkan mereka mengetahui hak-haknya. Ilmu yang benar itu bagaikan percikan api yang mengobarkan cita-cita (membebaskan diri) dalam jiwa mereka dan membuat orang yang berakal peka, manakala diperalat oleh kekuasaan yang bertindak sewenang-wenang.

Khalifah Umar bin Al-Khaththab r.a. bertanya kepada ‘Amer bin Al-‘Ash. gubernur Mesir, tatkala anaknya berani memukul orang Mesir.

“Sejak kapan engkau memperbudak orang-orang yang dilahirkan Oleh ibu-ibu mereka dalam keadaan bebas (merdeka).”

Ingat, seseorang itu belum bisa dianggap merdeka, kecuali jika jiwanya telah mendapatkan pendidikan sempurna, tumbuh dalam hatinya kemauan keras, memiliki ilmu tidak sedikit, kemudian berani membebaskan diri dari cengkeraman dan kungkungan orang yang menguasainya dengan kekuatan dan paksaan. Barangsiapa yang belum bisa seperti itu, maka orang tersebut masih jauh dikatakan sebagai orang yang merdeka dan antara dia dengan kebebasan atau kemerdekaan, masih terhalang oleh hamparan hutan belukar yang sangat angker.

Tidak bisa disebut orang merdeka, orang yang menjadikan kemerdekaan sebagai kesempatan melakukan perbuatan yang hina, jalan menuju kerusakan, atau menjadikannya pedang untuk melenyapkan baju iffah,’ menggunakannya sebagai tombak untuk menusuk sifat-sifat keutamaan atau memanfaatkannya sebagai anak panah untuk merobekrobek kehormatan orang.

Bukanlah kemerdekaan, perbuatan seseorang yang dapat menimbulkan bahaya pada dirinya sendiri dan orang lain, misalnya memboroskan harta kekayaan, melecehkan sifat kemanusiaan, membelokkan perbuatan kemungkaran, melakukan pengerusakan tatanan kemasyarakatan dengan perbuatan-perbuatan yang menyakiti hati orang, mengadu domba, menggunjing, bermusuhan dan perbuatanperbuatan lainnya, yang tidak sesuai dengan akhlak mulia.

Sebenarnya, banyak orang yang mengaku sebagai orang merdeka, tetapi memakai pakaian budak, dia menjadi tawanan nafsunya, budak pemimpin atau penguasa, dan budak hawa nafsu amarah, yang jika mendorongnya berbuat kerusakan, patuh melakukannya. Jika nafsu amarah itu menggelitiknya, agar memfitnah dan mengancam orang lain, maka dengan cepat memenuhinya. Namun, apabila akal sehatnya mendorongnya untuk mengerjakan hal-hal yang dapat menghidupkannya, dan orang yang tajam pikirannya menganjurkan, agar melakukan sesuatu yang dapat mengangkat derajatnya serta apabila para kesatria mengajaknya agar bangkit bersama rakyat dan mendukungnya. Maka, dia berpura-pura tidak mendengar seruan tersebut, atau bahkan dia menempuh jalan berpolemik dengan orang yang menyerukan hal tersebut. Kemudian dia mengklaim dirinya sebagai orang yang merdeka. Kemanusiaan dan kebebasan tiada lain adalah dua faktor utama, kemakmuran dan dua unsur pokok kehidupan masyarakat yang harmonis.

Bangsa mana pun yang ingin mencapai puncak peradaban yang tinggi dan kemakmuran yang merata, maka harus bekerja keras mendidik individu-individu bangsa, memahami arti kebebasan dan kemerdekaan yang sebenarnya, harus mencekoki putra-putranya dengan nilai-nilai luhur bangsa yang bersih dan murni.

Wahai, generasi muda, bangkitkan berjuang untuk mencapai kemerdekaan yang sejati, yang bebas dari campur tangan orang munafik dan pengkhianat, karena kemerdekaan yang murni itulah jalan satusatunya mencapai kejayaan. Kemerdekaan yang sejati adalah jalan menuju kehidupan yang bahagia.









𝗦𝗹𝗮𝗺𝗲𝘁 𝗥𝗶𝘆𝗮𝗱𝗶, 𝗦.𝗛.𝗜

𝗣𝗲𝗻𝘆𝘂𝗹𝘂𝗵 𝗔𝗴𝗮𝗺𝗮 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 ( 𝗣𝟯𝗞 ) 𝗞𝗲𝗰𝗮𝗺𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗞𝗲𝗱𝘂𝗻𝗴𝗯𝗮𝗻𝘁𝗲𝗻𝗴

Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Tim Malkovic
CEO
David Bell
Creative Designer
Eve Stinger
Sales Manager
Will Peters
Developer

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 8am to 4pm

Phone:

595 12 34 567